Data Simkuing

Foto saya
bandung, Jawa Barat, Indonesia
Kami adalah orang yang tidak suka disama-samakan dengan siapapun (dalam segala hal). Tetapi kami akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik (dalam segala hal).

Jumat, 18 Januari 2008

.Berwisata di kota Bandung

Bandung, kota pegunungan yang sejuk kini sudah mulai bermetamorfosis menjadi sebuah kota metropolitan yang hiruk pikuk dan macet. Tempat-tempat hiburan dari yang murah sampe yang mewah dengan harga yang “wah”, bisa anda dapatkan disini. Tips berikut mudah-mudahan dapat membantu anda selama berwisata di kota Kembang.
  1. Belilah koran atau majalah panduan wisata untuk mempermudah anda menentukan tempat-tempat tujuan wisata.
  2. Hati-hati dengan tangan jahil, jangan memperlihatkan barang-barang berharga seperti perhiasan yang mencolok, untuk tidak menarik perhatian pencopet. Tinggalkan barang-barang yang berharga di kamar hotel dan membawa bekal secukupnya saja. Jika anda dalam keramaian dipusat pembelanjaan atau tempat ramai lainnya, berhati-hatilah dengan dompet anda dan simpan ditempat yang aman.
  3. Ketika memasuki objek wisata biasanya anda akan ditawarkan bermacam-macam dagangan oleh pedagang asongan. Klo anda tida tertarik atau tidak berniat membeli jangan coba-coba menawar. Lebih baik ditinggalkan dengan baik-baik dan tidak usah dipedulikan.
  4. Apabila suatu saat anda dihampiri oleh segerombolan anak jalanan, pengemis, maupun pengamen, anda lebih baik merelakan uang receh dari pada harus dibuat risih oleh ulah mereka.
  5. Bandung adalah kota dengan jalur yang cukup ruwet, jika anda memerlukan pergi jalan-jalan keliling kota menggunakan kendaraan sendiri, usahakan untuk membawa peta. Jika memilih naek angkutan umum, anda bisa dengan mudah memilih tujuan dengan melihat trayek yang biasa ditulis jelas di atas kaca depan dan belakang.
  6. Jika anda memilih makan di cafe tenda atau pedagang kaki lima. Sebelum anda makan, sebaiknya tanyakan dahulu berapa harga per-porsinya. Biasanya para pedagang ditempat tersebut tidak mencantumkan harga.

Kamis, 10 Januari 2008

Memanfaatkan Segala Kondisi

Dimana ada niat, disitu ada kesempatan. Pada saat kesempatan itu muncul, maka janganlah disia-siakan. Inilah yang dilakukan oleh para pedagang dengan memanfaatkan tempat dan kondisi, karena diwaktu saya sedang berteduh karena hujan yang mengguyur saat sedang berkendara, maka untuk mengurangi resiko "basah" lalu saya hendak berteduh sejenak dibawah flyover Pasupati.
Setelah saya turun dari motor, dan tak sengaja menengok ke arah belakang, saya melihat banyak sekali pedagang yang memanfaatkan tempat dan kondisi. Mungkin mereka pikir saat hujan, banyak orang yang membutuhkan dagangannya. Yang saya lihat memang benar, ada yang sedang menyantap, ada juga yang sedang memesan makanan.
Menurut saya pada saat hujan tiba, makanan yang pas untuk disantap adalah mie bakso, secara kebetulan ditempat saya berteduh juga ada yang menjualnya. Bukan hanya mie bakso saja yang ada, yang menjual Bajigur minuman khas Bandung, Bakso Tahu, Chuankie, Bakso Malang, dan tidak lepas dari pedagang asongan.
Wah..wah...wah...berteduh pada saat hujan dibawah flyover Pasupati seperti berada disebuah foodcourt...***

Selasa, 08 Januari 2008

Apit Mencari Cinta

Satu hari, apit bertanya pada gurunya. "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
kamu berjalanlah tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu ranting saja. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Apit pun berjalan, dan tidak beberapa lama kemudian, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
apit menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.”

Saat Apit melanjutkan perjalan lebih jauh lagi,
baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang dia temukan tak sebagus ranting yang tadi,
jadi tak kuambil sebatangpun dan pada akhirnya, sang Guru kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta".